Filsuf dunia dan pemikirannya
Filsuf dunia dan pemikirannya - Mari kita berkenalan dengan filsuf terkenal dunia dari awal kemunculannya sampai di era modern. Mereka adalah orang-orang yang mendedikasikan hidupnya untuk menemukan kebenaran dan kebijaksanaan.
Pemikiran-pemikiran dan filosofi yang lahir dari gagasan maupun ide yang mereka kemukakan, menjadi pijakan bagi dunia untuk mendalami filsafat, agama, dan ilmu pengetahuan.
Filsuf pertama dunia
Berikut adalah daftar nama filsuf dunia dan pemikirannya. Dimulai dari filsuf pertama dunia.
1. THALES (625 SM - 545 SM)
Filsuf pertama di dunia adalah Thales. Dia memiliki pemikiran bahwa dunia ini berasal dari air. Thales mempunyai murid bernama :
ANAXIMANDES (610 SM - 540 SM)
Anaximandes merupakan murid Thales, yang juga mengatakan kehidupan ini berasal dari air.
NB : Simpulan dari data diatas, menunjukkan bahwa teori evolusi yang dikemukakan oleh Charles R. Darwin (12 februari 1809 - 19 april 1882), bahwa "semua makhluk hidup di muka bumi ini, memiliki satu nenek moyang yang sama." bukanlah suatu hal yang baru.
Di jaman Thales dan Anaximandes sudah tercetus teori itu. Tetapi karena tidak ada data dan tidak didukung oleh riset yang valid dan empiris, masih sangat lemah.
2. HERACLITUS (530 SM - 470 SM)
Filsuf selanjutnya adalah Heraclitus. Dia mengatakan bahwa dunia ini tercipta dari api.
3. PARMENIDES (540 SM - 475 SM)
Parmenides mengatakan bahwa dunia berasal dari satuan terkecil yang ada. Tetapi, dia tidak mengungkapkan dengan jelas, apa yang dimaksud satuan terkecil.
4. DEMOCRITUS (460 SM - 370 SM)
Democritus mengatakan bahwa dunia (semesta) berasal dari satuan terkecil yang tak terbagi (Atom). Kata atom berarti "satuan yang tidak terbagi" dari (A : tidak, dan Thome : terbagi.)
Ke empat filsuf diatas adalah filsuf pertama yang hadir di dunia.
Pemikiran para filsuf
Temuan menarik adalah, kenapa Thales memiliki pemikiran dunia ini berasal dari air? Karena tempat tinggal Thales berada di pinggir pantai. Sehingga setiap hari dia melihat air dan mengamatinya.
Begitu juga Heraclitus yang mengatakan dunia ini berasal dari api. Seperti yang kita tahu, Heraclitus tinggal di kaki gunung berapi dan sering melihat percikan api.
Dari sini bisa kita lihat bahwa ilmu pengetahuan modern, awalnya dibangun oleh argumen-argumen seperti diatas. Sebetulnya secara rasio dan secara empiris tidak bisa dibuktikan kebenarannya. Karena pemikiran mereka baru pada tataran opini saja.
Para filsuf pertama di dunia ini sering disebut dengan filsuf alam (philoshopia naturalis). Disebut filsuf alam karena pemikiran atau perhatian mereka dipusatkan pada alam. Bagaimana terciptanya alam semesta.
Kaitan Filsafat dengan Agama dan Tuhan
Ada beberapa pertanyaan yang ditanyakan kepada orang yang mempelajari filsafat. Pertanyaannya adalah "Apakah belajar filsafat akan semakin menjauhkan kita dari Agama dan Tuhan?" Pertanyaan seperti ini rasional, karena ada stigma bahwa banyak filsuf tidak mempercayainya.
Argumen seperti itu tidak bisa kita benarkan. Filsafat adalah cara berfikir. Tergantung bagaimana kita menggunakannya. Kita bisa menggunakan filsafat untuk menyerang Agama dan Tuhan, tetapi bisa juga kita gunakan untuk mendukung atau memperkuat doktrin agama.
Sebagai contoh, di era filsafat skolastik, muncul filsuf-filsuf seperti :
1. Santo Agustinus (354 - 430)
Berupaya membuktikan keberadaan surga dan neraka dengan meminjam pemikiran Plato mengenai konsep Forma.
2. Santo Thomas Aquinas (1225 - 1274)
Ingin membuktikan keberadaan Tuhan dengan meminjam pemikiran Aristoteles tentang Causa Sui atau Causa Prima (penggerak yang tak tergerakkan).
Inilah mengapa Bertrand Russell berpendapat bahwa sesungguhnya filsafat
adalah lahan kosong yang diperebutkan ilmu pengetahuan dan agama.
Kesimpulan
Filsuf dunia yang muncul pertama kali memiliki pemikiran yang didasari dari pengamatannya terhadap alam dan lingkungan disekitarnya. Penemuan akan asal usul alam semesta menjadi topik menarik untuk dibahas di jamannya.
Sumber referensi : Sanglah Institut
Sumber referensi : Sanglah Institut
Posting Komentar untuk "Filsuf dunia dan pemikirannya"