Pengertian Dunia Neraka

Dunia Neraka adalah suasana jiwa yang dipenuhi oleh kemarahan dan penderitaan. Aksara Ji dari Jigoku berarti yang terbawah. Sedangkan Goku berarti keadaan jiwa yang terikat (tidak bebas). Artinya, Dunia Neraka adalah suasana jiwa yang dikendalikan penderitaan dan kesulitan, sehingga jiwa seseorang merasa sengsara dan menanggung beban yang berat. Jiwa seperti ini dikatakan sebagai Dunia Neraka.

Suasana dunia neraka

Dunia ini merupakan suasana dunia paling buruk dan paling rendah dari Sepuluh Dunia yang ada pada hukum Icinen Sanzen. Penderitaan dan kesulitan yang dialami karena malapetaka peperangan, kecelakaan lalu lintas, bencana alam, penyakit, gagal dalam bekerja, keluarga tidak harmonis, kematian yang memisahkan keluarga, merupakan contoh penderitaan dunia neraka.

Neraka berasal dari kata nara (bahasa sansekerta). Ditulis nara namun dibaca sebagai naraka yang berarti “penjara bawah tanah.” Dalam bahasa Jepang neraka diterjemahkan sebagai “Jigoku”

Dalam “Surat Kanjin ni Honzon” dibabarkan, “marah adalah neraka.” Keadaan jiwa orang yang berada dalam dunia neraka adalah sangat tidak bebas dan tertekan. Oleh karena itu perasaan jiwanya dipenuhi kebencian, kemarahan, dan selalu sangat emosional terhadp diri sendiri maupun orang lain. Suasana jiwa demikian itu yang dikatakan sebagai Dunia Neraka. Puncak dari segala penderitaan.

Jenis – Jenis Neraka

Keadaan jiwa dari dunia neraka memiliki ribuan perbedaan. Dalam hukum Buddha dijelaskan mengenai berbagai jenis neraka. Misalnya delapan neraka panas, delapan neraka dingin, 136 neraka lainnya.

Delapan Neraka Panas (Asta Usa Naraka) adalah delapan jenis neraka yang penderitaannya bagaikan tersiksa api yang panas membara. Delapan neraka panas adalah :

1. Neraka Samjiva (Tokatsu)
2. Neraka Kalasutra (Kokujyo)
3. Neraka Samghata (Syugo)
4. Neraka Raurava (Kyosan)
5. Neraka Maharaurava (Daikyokan)
6. Neraka Tapana (Syonetsu)
7. Neraka Pratapana (Daisyonetsu)
8. Neraka Avici (Dai Abi Jigoku)

Delapan Neraka Dingin adalah delapan jenis neraka yang penderitaannya bagai berada dalam keadaan yang sangat dingin. Dalam Sutra Nirwana dijelaskan delapan neraka ini adalah :

1. Hahava (Ahaha)
2. Atata (Atata)
3. Alala (Arara)
4. Ababa (Ababa)
5. Utpala (Uhatsura atau teratai berwarna biru)
6. Padma (Hadoma atau teratai berwarna merah darah)
7. Kumuda (Kumatsuzu atau teratai berwarna merah tua)
8. Pundarika (Fundari atau teratai berwarna putih)

Orang yang berada dalam Dunia Neraka perasaan jiwanya sangat menderita sehingga badannya juga terasa berat bagaikan berada dibawah tanah. Perasaan jiwa, seluruh badan dari kepala, hati, kaki, dan lainnya terasa sangat berat, meskipun berat badannya tidak berubah, namun jiwanya sendiri merasakannya sangat berat.

Mengenai waktu ketika berada dalam neraka, dalam sutra dibabarkan orang yang berada dalam kesulitan sangat berat akan merasakan waktu berjalan sangat lambat. Sehingga penderitaannya terasa semakin berat. Semakin berat penderitaannya, semakin lama pula waktu berjalan. Dapat disimpulkan, Dunia Neraka menggambarkan suasana jiwa yang dirasakan secara nyata.

Letak Dunia Neraka.

Meskipun dalam berbagai sutra membabarkan berbagai bentuk dari dunia neraka, namun semuanya bukan merupakan dunia yang terlepas dari kenyataan hidup manusia.

Suasana jiwa neraka dapat kita alami dalam kehidupan sehari-hari, seperti menghadapi penyakit, keluarga tidak harmonis, kesulitan ekonomi, dan lainnya. Ketika menghadapi permasalahan ini, baik perasaan hati maupun badan menderita neraka. Penyebab dunia neraka adalah perilaku yang bertentangan dengan kemanusiaan dan tidak menjalankan hati kepercayaan.

Dunia neraka bukanlah suatu tempat khusus yang berada jauh dibawah tanah atau tempat yang mengerikan. Bukan juga tempat di mana terdapat penjaga neraka atau setan.

Dunia neraka bukan hanya terwujud dalam suasana jiwa seseorang, tapi juga dapat terwujud dalam masyarakat maupun negara. Contoh dari dunia neraka adalah ketika kota Hirosima dan Nagasaki dijatuhi bom atom. Contoh lain adalah negara yang terus berperang tanpa henti.

Dunia selanjutnya dari sepuluh dunia bisa teman-teman baca disini : Dunia Keserakahan

Wiwid Kurniawan, S.Ag. Belajar Filsafat sejak tahun 2008 dan aktif bertutur tentang filosofi agama Buddha di Jawa Tengah. Menyelesaikan studi S1 jurusan Kepanditaan di STABN Raden Wijaya

Berbagi :