Dunia Manusia
Mengenai manusia, dalam “Surat Kanjin no Honzon” dikatakan, “Tenang adalah manusia.” Dunia manusia berarti keadaan jiwa yang tenang. Contoh dunia manusia antara lain perasaan rindu pada seseorang. Juga kecenderungan untuk memikirkan sanak saudara, kawan, dan sebagainya.
Dikatakan, “Tempat tinggal manusia adalah di keempat benua”. Menurut pandangan India kuno, empat benua berarti bumi tempat tinggal umat manusia. suasana jiwa dunia manusia yang tenang dapat diumpamakan sebagai bumi besar yang tenang dan tentram.
Diantara sepuluh dunia, Dunia Manusia berada di tengah-tengah. Seperti orang dari Dunia Surga, Dunia Sravaka, Dunia Pratekyabuddha, dan Dunia Bodhisatva, orang dari Dunia Manusia dapat menuju suasana jiwa tertinggi, yakni Dunia Buddha. Akan tetapi, juga mudah terjerumus menuju Empat Kecenderungan Buruk.
Kenyataannya jiwa kita mudah terpengaruh oleh jodoh suasana sehingga mudah terombang-ambing dalam Sepuluh dunia, yang pada umumnya didominasi oleh Empat Kecenderungan Buruk.
Dalam “Surat Sebab Akibat yang Jelas dari dunia Dharma” Nichiren Daishonin membabarkan, “Jika mengikuti Tri Ratna dan menjalankan lima sila akan melahirkan manusia.” (Gosyo hlm. 430).
Mengikuti Tri Ratna berarti percaya dan mengikuti tiga pusaka yang penting dalam ajaran Buddha. Tiga pusaka itu adalah Buddha, Dharma, dan Sangha. Yang termasuk dalam lima sila adalah :
Diantara sepuluh dunia, Dunia Manusia berada di tengah-tengah. Seperti orang dari Dunia Surga, Dunia Sravaka, Dunia Pratekyabuddha, dan Dunia Bodhisatva, orang dari Dunia Manusia dapat menuju suasana jiwa tertinggi, yakni Dunia Buddha. Akan tetapi, juga mudah terjerumus menuju Empat Kecenderungan Buruk.
Kenyataannya jiwa kita mudah terpengaruh oleh jodoh suasana sehingga mudah terombang-ambing dalam Sepuluh dunia, yang pada umumnya didominasi oleh Empat Kecenderungan Buruk.
Dalam “Surat Sebab Akibat yang Jelas dari dunia Dharma” Nichiren Daishonin membabarkan, “Jika mengikuti Tri Ratna dan menjalankan lima sila akan melahirkan manusia.” (Gosyo hlm. 430).
Mengikuti Tri Ratna berarti percaya dan mengikuti tiga pusaka yang penting dalam ajaran Buddha. Tiga pusaka itu adalah Buddha, Dharma, dan Sangha. Yang termasuk dalam lima sila adalah :
- Sila tidak membunuh mahluk hidup.
- Sila tidak mencuri.
- Sila tidak berbohong.
- Sila tidak berzinah.
- Sila tidak minum-minuman keras.
Lima sila ini ditujukan secara khusus bagi manusia biasa. Selanjutnya akan diuraikan mengenai lima sila secara singkat dan jelas.
Sila tidak boleh membunuh mahluk hidup adalah tidak boleh membunuh manusia dan mahluk lain. Sila tidak mencuri adalah tidak boleh mencuri. Sila tidak berbohong adalah harus jujur terhadap orang lain. Sila tidak boleh berzinah adalah tidak boleh mempermainkan hubungan sex diluar kewajaran manusia, misalnya selingkuh. Sedangkan Sila tidak boleh minum-minuman keras bukan berarti tidak boleh minum arak sama sekali, tetapi tidak boleh minum sampai mabuk.
Lima Sila ini adalah sebab pokok agar hati manusia menjadi tenteram dan tidak terjerumus dalam empat kecenderungan buruk. Pada masa Akhir Dharma, lima sila ini tercakup dalam menerima dan mempertahankan Gohonzon.
Selanjutnya dalam Surat Perihal Tiga Harta, Nichiren Daishonin membabarkan, “Camkanlah dengan sungguh-sungguh, Buddha Sakyamuni hadir di dunia untuk menyampaikan perilaku sebagai manusia. Yang bisa disebut bijaksana adalah manusia dan yang boleh dikatakan bodoh adalah binatang.” (Gosyo hal. 1174).
Maksudnya, Buddha hadir di dunia untuk mengajarkan perilaku manusia yang paling agung.
Melalui hal ini, Nichiren Daishonin menjelaskan bahwa manusia dalam situasi tertentu bagaikan binatang. Walaupun dasarnya manusia dan binatang itu berbeda. Ajaran Buddha membabarkan perihal teori dan pengetahuan mengenai cara hidup manusia.
Pada masa akhir dharma ini kita harus menjaga agar perasaan hati kita bisa tetap tenang dan selalu percaya serta mengikuti Buddha, Dharma, dan Sangha. Selanjutnya juga selalu hidup dalam Dunia Manusia.
Selanjutnya dunia ke Enam dari Sepuluh Dunia : Dunia Surga
Posting Komentar untuk "Dunia Manusia"