Cara menabung yang benar
Banyak cara yang bisa dilakukan agar kita bisa menabung. Bisa di celengan, di bank, saham, atau tabungan emas di pegadaian. Tetapi, bagaimana cara yang benar agar uang yang kita tabung bisa mendatangkan keuntungan di kemudian hari ?
Menabung adalah menyisihkan sebagian uang yang dimiliki untuk disimpan sebagai latihan untuk mengatur keuangan dan mempersiapkan masa depan. Selain itu, menabung juga sebagai latihan awal untuk bisa mengelola keuangan dan bisa mendapatkan sesuatu yang kita inginkan. Misal ingin beli alat elektronik seperti, handphone, laptop, televisi, atau untuk beli kebutuhan lain seperti, rumah, motor, mobil, dan sebagainya.
Dari pengertian diatas, dapat kita simpulkan manfaat menabung sangat besar untuk mencapai keinginan di masa depan. Namun, benarkah menyimpan uang tak semudah kita membelanjakannya ? Bisakah menabung menjadi budaya dalam hidup dan bisa menjadi gaya hidup manusia jaman sekarang?
Kita pasti berpikir, budaya menabung itu hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang mempunyai uang banyak. Kalau tidak punya uang, apa yang mau di tabung ? Pikiran seperti ini ada benarnya, tapi ini kebenaran bagi orang yang pesimis terhadap hidupnya. Serius !
Kita pasti berpikir, budaya menabung itu hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang mempunyai uang banyak. Kalau tidak punya uang, apa yang mau di tabung ? Pikiran seperti ini ada benarnya, tapi ini kebenaran bagi orang yang pesimis terhadap hidupnya. Serius !
Intinya, ketika menabung uang bisa menjadi kebiasaan hidup sehari-hari dan tidak menjadi sebuah beban, berarti sudah menjadi budaya dalam hidup kita. Meskipun menabungnya masih di celengan dari kaleng susu, belum bisa menabung di bank, itu jauh lebih baik daripada tidak sama sekali.
Tahu gak teman-teman, manfaat menabung di celengan ? yang pasti tidak kena potongan administrasi bulanan. Kalau menabung di bank, pasti kena biaya admin bulanan kisaran 10 ribu sampai 20 ribu. Kalau dihitung-hitung, lumayan juga ya jika terkumpul dalam waktu satu tahun.
Bisa setor tunai kapan saja dan tidak perlu menggunakan buku tabungan ataupun slip setoran. Kalau setor ke ATM yang bisa untuk terima setoran, harus bawa kartu ATM. Nah, kalau nabungnya di celengan, bisa setiap saat setiap waktu, kapan pun ada uang.
Tidak ada setoran minimal ketika mau mulai menabung. Biasanya kalau di bank, harus setor minimal 100 ribu, bahkan ada yang 500 ribu ketika ingin membuka tabungan. Meskipun setelah disetorin bisa langsung diambil lagi di hari itu juga, tapi ratusan ribunya itu lho, harus terkumpul dulu. Hehe
Baca juga : semangat kerja jika punya hutang benar apa salah
Tidak ada uang yang mengendap di tabungan, mau ambil uangnya sampai habis juga tidak masalah. Kalau perlu se celengannya diambil juga bisa. Hehe
Yang pasti akan lebih hemat dalam mengatur pengeluaran. Kalau di bank, apalagi pakai kartu ATM, bisa tarik terus-terusan, bisa khilaf, penginnya belanja terus. Kalau nabung di celengan, gak mungkin kan, kemana-mana bawa celengan.
Ini kita ngomongin manfaat nabung di celengan, tapi kok nyerempet kerugian menabung di bank juga ya, hadehh. Eh, emang nabung di bank rugi ? hayo siapa yang bilang ? kalau rugi, para nasabah bank pasti udah gak mau nabung lagi. Berarti ada manfaat dan keunggulannya sendiri dong.
Bank adalah tempat resmi untuk menyimpan dan meminjam uang yang dijamin dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Jadi, dilihat dari sisi keamanan, sudah pasti dijamin aman. Tapi, harus diperhatikan juga kredibilitas bank yang ingin kita jadikan tempat menabung.
Yang pasti mendapat bunga tabungan, meskipun jumlahnya tidak seberapa, tapi kalau uang tabungan kita semakin besar, bunganya pun akan semakin besar. Tergantung jenis tabungan yang kita pilih, soalnya ada berbagai macam jenis tabungan.
Manfaat yang lain, jadi lebih mudah untuk kirim uang ke orang lain. Tinggal transfer saja sudah sampai ke rekening orang yang kita tuju. Bayangkan jika pakai celengan, kita harus pergi ke tempat orang yang kita tuju dengan jalan kaki atau menggunakan kendaraan, capek deh.
Seperti yang saya bilang diatas, budaya menabung bukan hanya untuk orang yang punya uang banyak saja. Berapapun uang yang kita punya, harus bisa kita sisihkan untuk ditabung, agar menjadi budaya.
Bagi pelajar atau bagi teman-teman yang di pedesaan, pasti punya pemikiran tidak bisa menabung uang, karena cash flow nya minim bahkan ada yang bilang uangnya hanya cukup untuk makan. Bisa kok, bahkan caranya sangat gampang sekali, ikuti tips-tips berikut ini agar bisa menabung yang benar.
Manfaat menabung di celengan
Tahu gak teman-teman, manfaat menabung di celengan ? yang pasti tidak kena potongan administrasi bulanan. Kalau menabung di bank, pasti kena biaya admin bulanan kisaran 10 ribu sampai 20 ribu. Kalau dihitung-hitung, lumayan juga ya jika terkumpul dalam waktu satu tahun.
Bisa setor tunai kapan saja dan tidak perlu menggunakan buku tabungan ataupun slip setoran. Kalau setor ke ATM yang bisa untuk terima setoran, harus bawa kartu ATM. Nah, kalau nabungnya di celengan, bisa setiap saat setiap waktu, kapan pun ada uang.
Tidak ada setoran minimal ketika mau mulai menabung. Biasanya kalau di bank, harus setor minimal 100 ribu, bahkan ada yang 500 ribu ketika ingin membuka tabungan. Meskipun setelah disetorin bisa langsung diambil lagi di hari itu juga, tapi ratusan ribunya itu lho, harus terkumpul dulu. Hehe
Baca juga : semangat kerja jika punya hutang benar apa salah
Tidak ada uang yang mengendap di tabungan, mau ambil uangnya sampai habis juga tidak masalah. Kalau perlu se celengannya diambil juga bisa. Hehe
Yang pasti akan lebih hemat dalam mengatur pengeluaran. Kalau di bank, apalagi pakai kartu ATM, bisa tarik terus-terusan, bisa khilaf, penginnya belanja terus. Kalau nabung di celengan, gak mungkin kan, kemana-mana bawa celengan.
Ini kita ngomongin manfaat nabung di celengan, tapi kok nyerempet kerugian menabung di bank juga ya, hadehh. Eh, emang nabung di bank rugi ? hayo siapa yang bilang ? kalau rugi, para nasabah bank pasti udah gak mau nabung lagi. Berarti ada manfaat dan keunggulannya sendiri dong.
Manfaat menabung di bank
Bank adalah tempat resmi untuk menyimpan dan meminjam uang yang dijamin dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Jadi, dilihat dari sisi keamanan, sudah pasti dijamin aman. Tapi, harus diperhatikan juga kredibilitas bank yang ingin kita jadikan tempat menabung.
Yang pasti mendapat bunga tabungan, meskipun jumlahnya tidak seberapa, tapi kalau uang tabungan kita semakin besar, bunganya pun akan semakin besar. Tergantung jenis tabungan yang kita pilih, soalnya ada berbagai macam jenis tabungan.
Manfaat yang lain, jadi lebih mudah untuk kirim uang ke orang lain. Tinggal transfer saja sudah sampai ke rekening orang yang kita tuju. Bayangkan jika pakai celengan, kita harus pergi ke tempat orang yang kita tuju dengan jalan kaki atau menggunakan kendaraan, capek deh.
5 Tips cara menabung uang
Seperti yang saya bilang diatas, budaya menabung bukan hanya untuk orang yang punya uang banyak saja. Berapapun uang yang kita punya, harus bisa kita sisihkan untuk ditabung, agar menjadi budaya.
Bagi pelajar atau bagi teman-teman yang di pedesaan, pasti punya pemikiran tidak bisa menabung uang, karena cash flow nya minim bahkan ada yang bilang uangnya hanya cukup untuk makan. Bisa kok, bahkan caranya sangat gampang sekali, ikuti tips-tips berikut ini agar bisa menabung yang benar.
1. Tabung sekecil yang kamu mampu.
Ada yang bilang untuk bisa menabung harus menambah pemasukan dan mengurangi pengeluaran. Boro-boro nambah pemasukan, yang ada malah nambah pengeluaran. Jadi, mulailah dengan menyisihkan jumlah terkecil dan teringan yang kamu mampu. Bisa seribu per hari, atau lima puluh ribu per minggu. Kecil banget kan.
2. Tabung dalam bentuk koin.
Cara ini sangat efektif mencegah kita mengambil uang untuk keperluan sehari-hari. Taruh dan simpen di celengan dulu, setelah terkumpul cukup banyak, baru di tukar dengan uang kertas. Sudah aku buktikan, begitu buka celengan koin, dapat 500 ribu coyy..lumayan kan.
3. Buat target pembelian barang yang diinginkan.
Mulai buat target untuk membeli barang yang kita incar, minimal persiapan dua – tiga tahun. Contohnya, sejak beli handphone, prioritaskan untuk ganti jeda 2 – 3 tahun kedepan. Persiapkan uangnya dari sejak beli sampai dua tahun ke depan.
4. Rubah pola pikir soal uang.
Ini sedikit susah untuk memulainya, karena sudah terbiasa mendengar bahwa uang adalah raja dan uang adalah pondasi kebahagiaan. Tetapi bukan berarti tidak bisa. Jangan menggebu-gebu memburu uang, karena semakin kamu kejar dia akan semakin lari. Cintai uang selayaknya uang, jangan jadikan dia sebagai raja, karena kamulah rajanya.
5. Rajin sumbang untuk kemanusiaan.
Bagian ini mengandung filosofi tentang kehidupan dan kemanusiaan. Sumbang untuk kemanusiaan bisa berbentuk apapun, sedekah, berdana, berderma, dan lain sebagainya. Ini untuk melatih kita agar tidak pelit. Orang pelit, tidak akan bisa menabung, dia hanya bisa menyimpan uang tanpa bisa menikmatinya. Dengan menyumbang untuk kemanusiaan, kita berlatih untuk tidak serakah dan pasti akan bisa menabung dan menkmati tabungan kita nantinya.
Kesimpulan :
Budaya menabung, bukan hanya persoalan menyimpan dan menyisihkan uang, tetapi sebagai sarana untuk mengikis jiwa pelit dan serakah yang kerap muncul dalam diri kita tanpa kita sadari. Sebagian orang, menjadikan budaya menabung ini sebagai gaya hidup dijaman sekarang.
Membentuk dan memulai sebuah budaya, harus diawali dari perubahan sifat dan sikap dalam diri kita masing-masing. Dalam hal ini, sifat dan sikap serakahlah yang membuat kita tidak bisa menciptakan budaya menabung. Semoga bisa di mengerti dan kita jalani bersama-sama.
Salam
Mantapppp sangat bermanfaat sekali.. Saya bertekad mau nabung! !!
BalasHapusterima kasih mbak ita
BalasHapus