Dunia Pratyekabuddha (En-gaku)
Pratyekabuddha dapat diartikan sebagai orang yang merasa telah mencapai kesadaran yang unggul dengan sendirinya. Berdasarkan sebab jodoh masa lampau, orang yang dasar jiwanya Dunia Pratyekabuddha merasakan kefanaan ketika melihat bunga atau daun yang terjatuh. Oleh karena itu, dia akan menyadari teori kesunyataan dengan sendirinya.
Jika dipandang dari filsafat kejiwaan, kesadaran tersebut diperoleh karena adanya jodoh . meski kelihatannya Pratyekabuddha sama seperti Sravaka, namun berbeda. Kesadaran. Sravaka diperoleh dengan memahami suatu ajaran yang dijelaskan oleh seseorang. Sebaliknya Pratyekabuddha mendapat kesadaran dengan sendirinya, melalui adanya jodoh. Dapat dikatakan Pratyekabuddha memiliki sifat penemu dan kepribadian yang kuat.
Contoh orang dari Dunia Pratyekabuddha antara lain adalah, seniman, para ahli di bidang pengetahuan, dan para penemu.
Pada masa Buddha Sakyamuni hidup, banyak orang berpandangan jika ingin mencapai kebahagiaan, maka manusia harus berusaha mencapai Dwiyana (Sravaka dan Pratyekabuddha) atau Triyana (Sravaka, Pratyekabuddha, Bodhisattva). Jika telah mencapai Dwiyana atau Triyana, maka mereka akan puas.
Mereka puas karena merasa telah mencapai kesadaran Buddha yang sesungguhnya. Mereka tidak berusaha mencapai Dunia Buddha, karena untuk mencapai dunia Buddha membutuhkan waktu lama hingga berkalpa-kalpa.
Orang yang suasana jiwanya Dunia Pratyekabuddha memiliki kekuatan untuk mencapai kesadaran dengan sendirinya melalui jodoh dari luar. Dunia Pratyekabuddha adalah suasana jiwa Buddha Sakyamuni ketika beliau telah mencapai kesadaran. Namun, sebelum beliau memberikan manfaat, membimbing dan membabarkan dharma kepada orang lain. Pratyekabuddha adalah perilaku sempurna mengikuti Buddha, namun belum mencapai suasana jiwa (Buddha).
Jodoh mencapai kesadaran Buddha adalah seperti mengamati gerakan perubahan alam semesta. Misalnya sinar bintang dan rembulan pada malam hari. Atau fenomena pohon, sungai, dan gunung. Juga fenomena dalam masyarakat. Jadi, segala sesuatu yang yang berada di alam semesta , serta berbagai jodoh di sekeliling kita dapat menjadi jodoh untuk mencapai kesadaran Buddha.
Berbagai jodoh tersebut dapat menjadi bahan renungan manusia mengenai kesesatan dan penderitaan. Dengan demikian dalam sekejap dapat menyadari perihal jiwa dan kehidupan dengan sendirinya.
Oleh karena itu, suasana jiwa Pratyekabuddha adalah dengan kekuatan diri sendiri serta melihat fenomena alam semesta mampu merenungkan kesalahan yang dilakukannya, sehingga memperoleh sebagian kesadaran. Dengan kekuatan dirinya sendiri, Pratyekabuddha dapat merasakan fenomena alam semesta dan menemukan teori jiwa yang sesungguhnya dalam dirinya.
Dengan kekuatannya sendiri manusia Dunia Pratyekabuddha menemukan dan menciptakan suatu kepuasan jiwa. Oleh karena itu, bisa dikatakan setahap lebih mendalam daripada Dunia Sravaka.
Ajaran Buddha telah membuka jiwa Dwiyana. Selanjutnya mengajarkan cara membuka jiwa Buddha dan menciptakan nilai sesungguhnya.
Selanjutnya dunia ke sembilan dari Sepuluh Dunia : Dunia Bodhisattva
Contoh orang dari Dunia Pratyekabuddha antara lain adalah, seniman, para ahli di bidang pengetahuan, dan para penemu.
Pada masa Buddha Sakyamuni hidup, banyak orang berpandangan jika ingin mencapai kebahagiaan, maka manusia harus berusaha mencapai Dwiyana (Sravaka dan Pratyekabuddha) atau Triyana (Sravaka, Pratyekabuddha, Bodhisattva). Jika telah mencapai Dwiyana atau Triyana, maka mereka akan puas.
Mereka puas karena merasa telah mencapai kesadaran Buddha yang sesungguhnya. Mereka tidak berusaha mencapai Dunia Buddha, karena untuk mencapai dunia Buddha membutuhkan waktu lama hingga berkalpa-kalpa.
Orang yang suasana jiwanya Dunia Pratyekabuddha memiliki kekuatan untuk mencapai kesadaran dengan sendirinya melalui jodoh dari luar. Dunia Pratyekabuddha adalah suasana jiwa Buddha Sakyamuni ketika beliau telah mencapai kesadaran. Namun, sebelum beliau memberikan manfaat, membimbing dan membabarkan dharma kepada orang lain. Pratyekabuddha adalah perilaku sempurna mengikuti Buddha, namun belum mencapai suasana jiwa (Buddha).
Jodoh mencapai kesadaran Buddha adalah seperti mengamati gerakan perubahan alam semesta. Misalnya sinar bintang dan rembulan pada malam hari. Atau fenomena pohon, sungai, dan gunung. Juga fenomena dalam masyarakat. Jadi, segala sesuatu yang yang berada di alam semesta , serta berbagai jodoh di sekeliling kita dapat menjadi jodoh untuk mencapai kesadaran Buddha.
Berbagai jodoh tersebut dapat menjadi bahan renungan manusia mengenai kesesatan dan penderitaan. Dengan demikian dalam sekejap dapat menyadari perihal jiwa dan kehidupan dengan sendirinya.
Oleh karena itu, suasana jiwa Pratyekabuddha adalah dengan kekuatan diri sendiri serta melihat fenomena alam semesta mampu merenungkan kesalahan yang dilakukannya, sehingga memperoleh sebagian kesadaran. Dengan kekuatan dirinya sendiri, Pratyekabuddha dapat merasakan fenomena alam semesta dan menemukan teori jiwa yang sesungguhnya dalam dirinya.
Dengan kekuatannya sendiri manusia Dunia Pratyekabuddha menemukan dan menciptakan suatu kepuasan jiwa. Oleh karena itu, bisa dikatakan setahap lebih mendalam daripada Dunia Sravaka.
Ajaran Buddha telah membuka jiwa Dwiyana. Selanjutnya mengajarkan cara membuka jiwa Buddha dan menciptakan nilai sesungguhnya.
Selanjutnya dunia ke sembilan dari Sepuluh Dunia : Dunia Bodhisattva
Posting Komentar untuk "Dunia Pratyekabuddha (En-gaku)"